Bahasa itu tidak hanya suara tetapi juga mimik, gestur, dan intonasi. Bahkan, untuk kawan2 tuli mimik dan gestur yg utama. Seringkali bahasa non-verbal yg sunyi berpesan lebih dalam. Miskin kata-kata tapi kaya makna. Kita pasti punya pengalaman didiamkan orang lain dan sangat tahu bagaimana pahit rasanya. Sebagai atribut bahasa, mimik dan gestur itu konvensional. Setiap bahasa memiliki mimik dan gesturnya sendiri dalam mengungkapkan hal tertentu. Pemelajar bahasa yg baik akan memasukkan mimik, gestur, serta intonasi dalam kurikulumnya. Karena bersifat konvensional, mimik dan gestur itu lokal tidak universal. Kalimat "saya tidak tahu" , misalnya, diberi mimik dan gestur berbeda oleh orang India, Amerika, dan Indonesia. Kita, orang Indonesia, terbiasa menggeleng utk mengatakan tidak atau tidak tahu. Masyarakat Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa mengangkat bahu mereka sambil membuka kedua telapak tangan menghadap ke atas utk menandakan hal yang ...
Coret-coretan yang lahir gegara "dikutuk" berdiri lama di kereta