Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Kotaklema

Di KBBI (Kamus Besar bahasa Indonesia) ada entri "kotaklema". Entri itu tidak berdefinisi "kotak" plus  "lema", tetapi merujuk pada physeter macrocephalus . Nama latin dari mamalia laut raksasa dengan mulut bergiginya yang terbesar di dunia. Nama itu berasal dari bahasa Lamaholot, di Pulau Lembata, Desa Lamalera, Nusa Tenggara Timur.  Bentuk kepala paus itu yang mengotak, sepertinya, menjadi acuan mereka menamai paus itu dengan kotaklema. Bahasa Inggis menyebut paus itu  sperm whale yang merujuk pada spermasetin di kepala si paus kotak. Kanal televisi  berbayar NatGeo menerjemahkannya dengan "paus sperma" di takarir bahasa Indonesianya. Orang Lamaholot yang berdiam di desa Lamalera, Lembata itu tidak hanya memiliki panggilan "sayang" untuk si kepala kotak. Ada sekeranjang kosakata lain terkait alat dan konsep sekitar ikan paus itu dan perburuannya, contohnya "lamafa", "paledang", "leo", dan "te

Islam Moderat

Bisa dihitung berapa kali saya tak tertidur saat mendengarkan khatib Jumat berkhutbah. Tadi salah satunya. Pun hujan yang deras tak berhasil merayu mata saya. Hangatnya karpet tebal juga angkat tangan meninabobokkan saya. Apa hal ? Khatibnya! Bisa dihitung dengan sebelah tangan berapa kali saya mendatangi khatib atau penceramah setelah khutbah. Mengunjungi karena tertarik dengan isi khutbahnya. Siang tadi salah satunya. Khatib yang ternyata ketua MUI Jakarta itu luar biasa: tidak bahasanya, tidak temanya, tidak sistematika khutbahnya, tidak intonasinya. Saya beri nilai 4.5 dari skala 1--5. Bisa dihitung juga berapa jumlah ustaz yang ceramahnya seperti membuka tabir dan membuat kepala menjadi ringan. Tanda tanya besar yang menggelayuti kepala seperti jatuh dan pecah berkeping-keping. Kita pulang seperti orang habis menonton aksi sulap David Copperfield, bahkan lebih. Rasanya ingin menceritakan ceramah tadi pada siapa saja. Coret-coretan ini salah satu caranya. Khatib tadi mem

Jip Banci

Penghuni tetap pertama garasi rumah kami adalah mobil jip banci putih.  Disebut banci karena jip jenis Daihatsu Taft Hiline GTS F69 pabrikan 1994 itu bergardan tunggal, bukan mobil 4 WD  atau mobil 4x4 yg bergardan ganda, pelahap semua medan. Kami anggap penghuni tetap karena garasi sederhana kami acap menjadi kandang dadakan mobil mertua yg sering kami pinjam karena berbagai alasan. Jip banci putih kami itu tua tapi irit solar, AC-nya dingin, dan biaya perawatannya jimat. Tenaganya? jangan ditanya. Buangan galian pasir dari danau buatan yang menggunung di sebelah rumah dilahapnya tanpa harus mengoper ke gigi rendah. Plat dua angkanya seperti menambah berlian di atas mahkota saja. Kapasitas volume silendernya yang 2.800 dan  ban Savero MT/AT yang melingkari velk ring 15-nya membuat daya cengkeram mobil semakin mantap. Apalagi di jalan o ffroad , doi seperti pulang kampung aja. Ban stip yang menangkring di punggung menambah macho  si Putih, demikian kami menyebutnya. Karena

Queue

"The U.K. is going to be at the back of the queue", kata Presiden Obama di hadapan Perdana Menteri David Cameron tentang isu Brexit April 2016 lalu. Obama menggunakan kata "queue" yang biasa digunakan orang Inggris alih-alih  "line ", sinonimnya yang biasa digunakan orang Amerika. Kecurigaan merebak. Ada yang menduga teks pidato Obama itu dibikinkan orang Inggris anti-Brexit. Bahkan, yang menuduh Obama telah menjadi antek kelompok itu juga ada. Gegara kata "queue" belaka. Kata "queue" /kyü/ itu memang istimewa, sekurang-kurangnya untuk saya dan dua ratusan remaja usia 12--17 tahun yang baru tumbuh sayap yang diterbangkan dari antah-berantah. Istimewa, karena itu kata pertama yang harus kami pantulkan kembali berulang-ulang setelah diteriakkan ke telinga kami masing-masing pada pagi buta pertama 33 tahun lalu. Kata itu  berpasangan dengan kata  Arab: thabur /طا بور/. Duo kata itu untuk sebagian kami, mungkin sebagian besar, adala

Alfabetis, Leksikografi, dan Fonetis

Anak-anak milenial kalau mau tahu arti kata tertentu tinggal mengetiknya di kolom pencarian kamus digital. Lalu, kata yg dicari berikut penjelasan kelas kata, definisi, atau contoh pemakaian dan lain-lain muncul secara abrakadabra. Seketika. Tak pakai lama. Dulu, untuk memudahkan pencarian kata, entri-entri kamus disusun menurut abjad atau alfabetis. Maksudnya kata-kata dalam kamus disusun sesuai urutan abjad secara konvensional. Cara itu memudahkan penyusun kamus dalam mengurutkan kata sekaligus menggampangkan orang mencari kata yang diinginkan. Cara alfabetis sudah digunakan sejak abad pertama sebelum masehi di kawasan Timur Tengah. Konon para sarjana di Aleksandria kuno juga telah menggunakan pengurutan berdasarkan abjad dalam pekerjaan mereka. Jadi tak aneh kalau Bibel Jeremiah telah tersusun secara alfabetis sesuai abjad Ibrani kuno. Konon penulisan puisi akrostik pada awalnya pun terinspirasi dari urutan alfabetis. Urutan sesuai abjad juga dikenal dengan  lexicogra

Autobahn

Masih ingat pengacara kaya yang punya mobil jenis supercar tapi bingung mau dipakai di mana? Akhirnya, dia hanya berputar-putar di dalam garasi   rumahnya saja. Pengacara itu bingung karena mobilnya itu super ceper dan super cepat. Sementara jalanan di Jakarta tidak sesuper mobilnya dan yang jelas super macet. Jadilah dia main poco-poco saja di garasi dengan mobilnya. Di Jerman ada sirkuit khusus untuk mengetes mobil namanya Nurburgring. Di sana, para pemilik supercar atau orang yang ingin merasakan adrenalin balapan bisa menuntaskan hasratnya. Sirkuit itu terbuka untuk umum dan gratis. Untuk menjajal arena balap di Nurburgring, pengunjung tidak dikenai biaya. Pengunjung hanya perlu membayar karcis parkir. Harga karcis parkir itu yang lumayan mahal. Kalau tiket parkir Nurburgring masih kemahalan masih ada cara lain: Autobahn. Autobahn adalah jalan bebas hambatan atau tol di Jerman. Bedanya, di sana tidak ada aturan speed limit atau batas kecepatan. Mau tancap gas sam

Hotel California Effect

Foto sampul album Hotel California Istilah tercipta dan diciptakan dengan berbagai cara. Ada yang konsepnya muncul dulu , lalu dicarikan cangkangnya. Atau sebaliknya, ada cangkang, kemudian, dicarikan jodoh konsepnya atau situasi yg tengah berlangsung. Alasan "perjodohan" pun macam-macam, yang paling sering karena kesamaan. Istilah genosida, contohnya, adalah konsep yang mencari cangkang. Ceritanya seorang pengacara Yahudi berkebangsaan Polandia yang menciptakannya tahun 1944. Dia memadukan kata Yunani geno s (ras, suku) dengan kata Latin cide (pembunuhan) untuk mewadahi konsep pembunuhan sistemis terhadap orang-orang Yahudi oleh Nazi. Jadilah genocide . Bahasa Indonesia menyerapnya menjadi genosida. B isa juga karena kemiripan. Contoh yang paling mudah adalah istilah cakar ayam yang digunakan di ranah konstruksi bangunan. Tersebut salah seorang pejabat PLN Ir. Sedyatmo, yg namanya diabadikan menjadi nama salah satu ruas tol, sebagai penemunya. Pak Sedyatmo

Child in Time

Sampul album ulang tahun ke-25 Deep Purple Lagu ini, katanya, bentuk protes terhadap   perang Vietnam yg berlangsung dr 1957--1975 antara kubu komunis (Vietnam Utara) dan Seato (Vietnam Selatan). Seato itu Nato-nya Asia Tenggara, yg dibikin untuk menghambat gerakan komunis di wilayah ketika itu. Pakta pertahanan itu bubar karena tujuannya tak sepenuhnya tercapai. Amerika kalah di Vietnam. Bahkan, tahun 1976 kedua Vietnam bersatu dan menjadi negara komunis sampai sekarang: meledek banget. Setahun kemudian Seato mau tak mau harus gulung lapak. Child in Time yg dirilis Deep Purple tahun 1972 adalah lagu mengenai perang. Di liriknya berseliweran bullet, shooting, hit, ricochet, bad, dan sebagainya. Tak hanya itu, lengkingan suara vokalis ikut meramaikan suasana. Simak saja jeritan Ian Gillan yang beroktaf-oktaf. Memang tak semelengking jeritan Michael Matijevic, vokalis Steelheart dalam She's Gone . Akan tetapi tetap saja gabungan jeritan dengan amunisi perang t

E=mc2 = Aku

Saat diskusi bedah buku Chairil Anwar Selasa (8/10/19) lalu salah seorang pembedah mengatakan, kira2 begini:    puisi dan sajak merupakan puncak-puncak dari    hierarti berwacana dan berdialektika manusia. Bentuk-bentuk yang singkat dan padat merupakan ringkasan pergumulan dan pencerapan pemuisi atas isu yg merasukinya, demikian penjelasannya. Menarik juga pendapat kawan tadi tentang puncak berpikir. Kita ambil contoh salah satu puisi legendaris Chairil Anwar: Aku. Puisi itu dianggap sebagai jenis puisi baru untuk masa itu. Pembaru karena, sekurang-kurangnya, ada semangat mengingkari zamannya di puisi itu. Aku, kata pembedah tadi, mewakili "aku ekstensial" yg kala itu baru merambahi horizon kecendekiaan Eropa. Hanya bau-baunya yg memendar ke mana-mana, termasuk ke Indonesia. Kalau benar diskursus di atas tentang aku ekstensial yang diusung oleh sajak terkenal si Binatang Jalang. Tak salah lagi, hal itu memerlukan penjelasan berjilid-jilid. Butuh pematangan dari

Yoni dan Lingga

Di salah satu Candi Ijo yang sedang direstorasi ada semacam perabot yang berada di tengah ruang. Perabot itu berlubang di bagian pusatnya. Lubang itu berada tepat di tengah sesuatu yang kalau dipatut-patut memang terlihat sesuai dengan namanya: yoni.   Yoni itu berpasangan dengan lingga. Lingga dan yoni yang seringkali ditemukan di candi terutama candi pemujaan dewa Siwa adalah visualisasi dari phallus dan vagina. Pada umumnya pasangan itu digambarkan melalui simbolisasi. Lingga salalu berbentuk batangan dan panjang de ngan segala variasinya. Yoni melulu berupa benda mendatar yang memiliki liang di pusatnya dengan segala variasinya pula. Tidak hanya simbol. Di Candi Sukuh, lingga dan yoni divisualisasi dengan sangat identik. Bahkan ada relief patung orang laki2 sedang memegang lingganya: dengan bangga. Masih banyak visualisasi lingga dan yoni dalam berbagai wacana dan konteksnya di berbagai candi. Semuanya berada dalam candi. Bangunan suci untuk memuja dewa dewi. Ap

Amin dan Aamiin

Suatu ketika saya dikritik oleh sesama anggota grup WA karena mengamini doa dengan salah. Salah, karena tulisan "amin" saya kurang huruf, sehingga mudah disalahartikan. Seharusnya "aamiin" katanya. Entah disalahartikan oleh sesama pembaca atau oleh Allah. Padahal saya mengamini utk berdoa pada Tuhan yang Maha Mengetahui dan Maha Berilmu, bukan kepada sesama anggota grup. Pada kesempatan lain di grup sebelah. Sebagai pembaca senyap ( silent reader ), saya mengikuti obrolan tentang pakaian. Seorang kawan mengunggah fotonya sedang berjubah dan bertopi haji sambil mengajak kami berpakaian   secara islami. Anggota grup lain membalas dengan foto yg sama: berjubah dan berpeci plus bersurban. Saya belum yakin apakah benar pakaian islami itu jubah dan peci? Beberapa saat lalu, kami pergi membesuk anak kawan di rumah sakit. Kawan tadi adalah keluarga Katolik Jawa. Waktu rombongan kami datang, kawan tadi sedang bersama keluarga besarnya.  Setelah berbasa-basi sej

Berakan

Dalam perjalanan ke Telaga Pelangi, Cisauk, si Abang bertanya,"Berakan itu artinya apa, Yah? "Mana? saya balik bertanya. "Itu", jawabnya sambil menunjuk sebuah plang sederhana yang mencuat di tengah- tengah tumpukan pasir dan batuan di sebelah kiri jalan. Di plang papan tripleks butut itu tertulis samar-samar ala kadarnya dng cat yg hampir sama tidak jelasnya dengan warna latar tripleks: menerima berakan! Setelah mengerenyitkan dahi beberapa saat saya jawab dengan hati-hati. Saya coba menerangkan dari sisi bahasa dulu agar lengkap. Dari sisi istilah, kata itu sangat memenuhi konsep yg diinginkan, sederhana, mudah diingat, berkonotasi sama, dan tentu saja fonotaktis atau mudah dilafalkan, terang saya. Ada hal lain yg saya terangkan tidak semudah sisi bahasa, yaitu sisi konsep, definisi, dan rumpang leksikal yang diisi oleh istilah itu. Saya berusaha berhati-hati sekali karena tidak ingin anak saya salah paham atau benar paham tapi salah menilai atau b

Penjual Pulpen Rabun

Dua kali sehari selama beberapa waktu saya melewati bapak yang duduk menghadapi sebuah tas kecil. Tas kecil itu berisi pulpen warna-warni bersusun berbaris-baris rapi. Beliau duduk sambil bersandar pada salah satu tiang penyangga jembatan terminal Trans Jakarta. Selalu di sana, tidak beringsut sedikit pun. Tas kecil berisi puluhan pulpen itu adalah semacam koper kecil. Kedua sisi dalam koper tersebut dirancang khusus untuk tempat pulpen2 dagangan. Pulpen itu dibariskan sesuai warnanya. Semuanya rapi dan indah karena berwarna-warni. Agar tidak berantakan, di bagian tengah deretan pulpen diikat dengan tali panjang dari ujung ke ujung lain. Setiap pulpen terbungkus plastik khusus agar tetap cantik dan tidak berdebu. Maklum, lapak si bapak berada persis di sisi sebelah dalam trotoar. Jalanan yg tidak pernah tidur rajin mengirim debunya hinggap ke mana saja dalam zonasinya. Pulpen-pulpen cantik si bapak tak terkecuali. Setelah beberapa kali melewati si bapak penjual pulpen say

Flyer atau Player?

player atau flyer? Salah seorang petugas Kemhub bernama Pak Udin diwawancarai TV One Agustus lalu. Beliau menjelaskan tentang penerapan rekayasa lalu lintas yg baru. Kata beliau," kami membagikan player untuk sosialisasi aturan genap ganjil yang baru". Saya mengernyitkan dahi. Kenapa pulak player yg harus dibagikan? Mungkin, dugaan saya, agar sosialisasi dapat terlaksana dengan cepat dan baik, para player  (mungkin maksudnya semacam  pelaksana)  akan dikerahkan ke berbegai tempat. Usaha yang bagus sekali. Tak lama berselang, kami disuguhi gambar petugas berbaju biru muda membagikan selebaran pada pengendara dan pejalan kaki. Ada takarir gambar yang menjelaskan tentang kegiatan itu. Beberapa kali kata "player" yg sama muncul, tapi tempat artikulasinya sudah bergeser dr bilabial /p/ ke labio-dental /f/, sehingga kami tahu jalan ceritanya. Yang dimaksud adalah flayer atau selebaran. Mungkin karena ingin menimbulkan reaksi tertentu dari pendengar,

Kashmir

Salah satu grup musik rock jadul yg saya sukai adalah Led Zep (Led Zeppelin). Di antara sekian banyak hitnya, ada satu lagu yg paling sering saya dengarkan. Lagu itu unik, musiknya tak umum, mirip-mirip musik kontemplasi. Iramanya monoton macam musik perang, tapi ditingkahi irama padang pasir, India, dan sebagainya. Warna suara vokalisnya yang melengking-lengking menyempurnakan keunikan lagu yg satu itu. Lagu Led Zep itu berjudul Kashmir, berkarakter balada dan bergenre rock progresif. Lirik lagu bercerita tentang perjalanan menembus lahan tandus dan gersang yang terinspirasi dari perjalanan grup band ke salah satu wilayah di utara Maroko. Bukan di utara India, tempat Kashmir berada. Musiknya kuat dan berwarna langka, mungkin karena ada unsur irama Timur Tengah dan Hindustan di sana. Di salah satu bait lirik lagu Kashmir, Robert Plant, sang vokalis tanpa sengaja melengkingkan peringatan: "They talk of days for which they sit and wait and all will be revealed"

Istanbul Universitesi

Pintu gerbang kampus Hal pertama yg dilakukan Sultan Ahmed Alfatih setelah menaklukkan Konstanstinopel, Juni 1453 adalah membangun rumah sakit dan sekolah.Rumah sakit untuk mengobati pasukannya dan pasukan musuh yang terluka. Sekolah untuk membangun negara. Kesehatan dan pendidikan   rupanya merupakan bisnis utama beliau. Medresa yang beliau bangun pada tahun yang sama dengan penaklukan Konstatinopel itu lalu berkembang menjadi universitas. Universitas tersebut bernama İstambul Üniversitesi atau Universitas Istanbul. Pada logo kampus itu tertera tahun 1453. Hanya berjarak beberapa saat saja setelah beliau menjatuhkan Konstatinopel. Logo kampus yang bertahun berdiri 1453 Pintu masuk kampus adalah ikon universitas. Gerbang itu mirip Barndenburg di Berlin tetapi lebih tua lagi. Bangunan menyerupai gerbang benteng itu adalah bangunan bersejarah sejak zaman Romawi yg dulu bernama Forum Tauri yang dibangun oleh Raja Constantine I. Kemudian, oleh Raja Theodosis I dibangun ke