Suatu ketika saya dikritik oleh sesama anggota grup WA karena mengamini doa dengan salah. Salah, karena tulisan "amin" saya kurang huruf, sehingga mudah disalahartikan. Seharusnya "aamiin" katanya. Entah disalahartikan oleh sesama pembaca atau oleh Allah. Padahal saya mengamini utk berdoa pada Tuhan yang Maha Mengetahui dan Maha Berilmu, bukan kepada sesama anggota grup. Pada kesempatan lain di grup sebelah. Sebagai pembaca senyap ( silent reader ), saya mengikuti obrolan tentang pakaian. Seorang kawan mengunggah fotonya sedang berjubah dan bertopi haji sambil mengajak kami berpakaian secara islami. Anggota grup lain membalas dengan foto yg sama: berjubah dan berpeci plus bersurban. Saya belum yakin apakah benar pakaian islami itu jubah dan peci? Beberapa saat lalu, kami pergi membesuk anak kawan di rumah sakit. Kawan tadi adalah keluarga Katolik Jawa. Waktu rombongan kami datang, kawan tadi sedang bersama keluarga besarnya. Setelah berbasa-basi sej...
Coret-coretan yang lahir gegara "dikutuk" berdiri lama di kereta