Dua kali sehari selama beberapa waktu saya melewati bapak yang duduk menghadapi sebuah tas kecil. Tas kecil itu berisi pulpen warna-warni bersusun berbaris-baris rapi. Beliau duduk sambil bersandar pada salah satu tiang penyangga jembatan terminal Trans Jakarta. Selalu di sana, tidak beringsut sedikit pun. Tas kecil berisi puluhan pulpen itu adalah semacam koper kecil. Kedua sisi dalam koper tersebut dirancang khusus untuk tempat pulpen2 dagangan. Pulpen itu dibariskan sesuai warnanya. Semuanya rapi dan indah karena berwarna-warni. Agar tidak berantakan, di bagian tengah deretan pulpen diikat dengan tali panjang dari ujung ke ujung lain. Setiap pulpen terbungkus plastik khusus agar tetap cantik dan tidak berdebu. Maklum, lapak si bapak berada persis di sisi sebelah dalam trotoar. Jalanan yg tidak pernah tidur rajin mengirim debunya hinggap ke mana saja dalam zonasinya. Pulpen-pulpen cantik si bapak tak terkecuali. Setelah beberapa kali melewati si bapak penjual pulpen say...
Coret-coretan yang lahir gegara "dikutuk" berdiri lama di kereta