Langsung ke konten utama

Sedekah


Aku terbangun pukul 21.38. Sudah gelap sekali di sini. Jendela hotel yg mengarah ke jendela rumah orang belum terkunci. Mungkin penghuni sebelumnya lupa menguncinya. Setelah memastikan semua aman aku berwudu dan bergegas keluar hotel. Waktu salah Isya masih sejam lagi. Tujuanku Mesjid Biru.

Tidak lama keluar dari gang dan masuk ke lapangan Sultan Ahmed. Seorang perempuan muda cantik berjilbab rapi, berteriak sambil berjalan mendekati. Apakah Anda orang Arab, tanyanya dalam bahasa Arab. Aku langsung waspada. Di langsung menyerocos dalm bahasa Arab, menceritakan kalau dia dari Siria, korban perang. Keluarganya habis dan dia mengungsi dengan anak-anaknya ke sini. Aku jawab dalam bahasa Inggris kalau aku dari Indonesia dan tak paham maksudnya. Dia langsung menyelonong pergi.

Tidak lama berjalan, seorang laki-laki yang di tangannya tergantung banyak tasbih menegur dan mengucapkan salam. Aku berhenti dan menjawab salam, sebagaimana Rasul anjurkan, sambil menyambut jabatan salamnya. Pertanyaannya sama dengan wanita tadi.

Setelah mengaku dr Aleppo, Siria dia bilang punya anak di sana sambil mengeluatkan beberapa foto anak kecil. Foto tersebut menempel di semacam kartu kecil dengan beberapa kolom kosong di bawahnya. Ada cap warna biru yg kurang jelas. Aku juga malas menanyakan.

Terbiasa dengan hal serupa di Indonesia membuat aku siaga dan reflek. Meskipun mengerti bahasa dan maksudnya, aku tetap bicara dalam bahasa Inggris. Ingat teori akomodasi, berbicara dengan seseorang dalam bahasa berbeda termasuk usaha menjaga jarak atau tidak mengakomodasi perbedaan. Aku melakukannya untuk menjaga hal yang tidak diinginkan.

Dengan niat bersedekah, aku teruskan 20 lira te tangannya. Aku tekankan, aku menitipkan uang tersebut utk anak-anak tadi. Tidak penting apakah itu modus. Aku berniat sedekah. Sedekah pada yg membutuhkan. Hanya orang yang butuh yang tega mempermalukan diri dengan meminta-minta. Semoga niatku sampai. Amin.

Azan Isya dr mesjid biru berkumandang. Tepat pukul 22.37. Cayku sudah tuntas. Aku segera bergegas berjalan ke depan mendatangi masjid yg menaranya menjulang di hadapan. Azan2 dari masjid sekitar terdengar membalas.

Sultan Ahmed Square, pas azan Isya.

Komentar

Gerbong paling laku

Hotel California Effect

Foto sampul album Hotel California Istilah tercipta dan diciptakan dengan berbagai cara. Ada yang konsepnya muncul dulu , lalu dicarikan cangkangnya. Atau sebaliknya, ada cangkang, kemudian, dicarikan jodoh konsepnya atau situasi yg tengah berlangsung. Alasan "perjodohan" pun macam-macam, yang paling sering karena kesamaan. Istilah genosida, contohnya, adalah konsep yang mencari cangkang. Ceritanya seorang pengacara Yahudi berkebangsaan Polandia yang menciptakannya tahun 1944. Dia memadukan kata Yunani geno s (ras, suku) dengan kata Latin cide (pembunuhan) untuk mewadahi konsep pembunuhan sistemis terhadap orang-orang Yahudi oleh Nazi. Jadilah genocide . Bahasa Indonesia menyerapnya menjadi genosida. B isa juga karena kemiripan. Contoh yang paling mudah adalah istilah cakar ayam yang digunakan di ranah konstruksi bangunan. Tersebut salah seorang pejabat PLN Ir. Sedyatmo, yg namanya diabadikan menjadi nama salah satu ruas tol, sebagai penemunya. Pak Sedyatmo

Dialek, bahasa Madura, Bangkalan, Suramadu

Jembatan Suramadu setelah matahari tenggelam Variasi Bahasa Madura di Kabupaten Bangkalan 1. Latar Belakang Bangkalan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang secara geografis berada di bagian paling barat dari pulau Madura. Letak Bangkalan yang berada di ujung Pulau Madura sangat menguntungkan karena berdekatan dengan Kota Surabaya yang merupakan pusat perdagangan di Jawa Timur. Sealain itu, kabupaten ini juga merupakan pintu gerbang pulau Madura baik darat maupun laut. Pembangunan jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) yang menghubungkan jalur darat antara Surabaya dan Bangkalan serta pelabuhan laut internasional dan terminal peti kemas Kamal sangat berdampak positif bagi kemajuan kabupaten Bangkalan. Hal tersebut menyebabkan aktivitas ekonomi, interaksi, dan mobilisasi masyarakat kabupaten Bangkalan menjadi lebih tinggi dari kabupaten lain. Bangkalan merupakan kabupaten yang paling banyak mendapat ‘berkah’ dari keberadaan jembatan Suramadu dan pelabuhan Kamal.

Istanbul Universitesi

Pintu gerbang kampus Hal pertama yg dilakukan Sultan Ahmed Alfatih setelah menaklukkan Konstanstinopel, Juni 1453 adalah membangun rumah sakit dan sekolah.Rumah sakit untuk mengobati pasukannya dan pasukan musuh yang terluka. Sekolah untuk membangun negara. Kesehatan dan pendidikan   rupanya merupakan bisnis utama beliau. Medresa yang beliau bangun pada tahun yang sama dengan penaklukan Konstatinopel itu lalu berkembang menjadi universitas. Universitas tersebut bernama İstambul Üniversitesi atau Universitas Istanbul. Pada logo kampus itu tertera tahun 1453. Hanya berjarak beberapa saat saja setelah beliau menjatuhkan Konstatinopel. Logo kampus yang bertahun berdiri 1453 Pintu masuk kampus adalah ikon universitas. Gerbang itu mirip Barndenburg di Berlin tetapi lebih tua lagi. Bangunan menyerupai gerbang benteng itu adalah bangunan bersejarah sejak zaman Romawi yg dulu bernama Forum Tauri yang dibangun oleh Raja Constantine I. Kemudian, oleh Raja Theodosis I dibangun ke