Langsung ke konten utama

Merek atau Jenama



Merek, logo, jenama atau apapun disebutnya mengacu pada tulisan, gambar atau gabungan keduanya yg menjadi representasi dr entitas yg menghasilkannya. Merek tertentu tidak hanya mengingatkan kita pada suatu produk, tetapi juga kualitas, sejarah, bahkan rasanya. Merek adalah jembatan konsumen dengan produsen.

Agar mudah dikenal, merek ditampilkan pada bagian2 yg mudah terlihat. Contohnya merek mobil yg selalu ada di bagian depan mobil dan di tempat2 di bagian mobil yg gambang terpajan. Demikian juga dengan produk lain seperti sepeda motor, tas, buah2an, atau pakaian.

Pakaian: kemeja, misalnya, mencantumkan mereknya di sisi atas saku depan, di kancing, dan di kerah. Itu tempat2 merek selalu hadir by default. Kerah: utama, lainnya: pilihan. Sekarang, tempat2 default itu sudah bergeser. Merek sudah mulai merambah ke lahan lain yg lebih nyaman, terutama dalam dunia perkemejaan dan percelanaan.

Dalam dunia perkemejaan merek lebih berani keluar dari pakem. Merek kadang2 didapati berada di lengan bagian luar sehingga mudah terbaca dr samping. Ada juga merek yg menangkring di punggung bagian atas yg terlihat dr belakang. Bahkan ada, selain diletakkan di tempat baru, merek yang ditambahkan dengan kata yg berkonotasi buruk agar khas dan unik, seperti Joger jelek.

Bahkan, khusus utk baju kaus, merek sering didapati menjadi hiasan di bagian depan atau belakang: tertulis besar. Merek terkenal biasanya menggunakan cara itu: lebih terlihat dan provokatif. Permerekan sudah seperti perumahan saja: menginvansi tempat baru yg tidak saja agar mudah dilihat tapi juga mudah diingat, dan satu lagi: memprovokasi.

Disebabkan tidak ada pakem dalam dunia permerekan, kecuali rambu2: mudah terlihat, mudah diingat, dan (mungkin) menyeleneh, beberapa merek sangat kreatif. Untuk ketiga rambu2 itu, celana bermerek "red seven" patut diacungi jempol: jempol ke atas atau ke bawah, opsional. Kenapa demikian? karena merek ini bertahta di kain penutup resleting yg berbentuk belati. Tidak saja mudah terlihat, tapi mudah diingat karena nyeleneh...he he (AD)

Komentar

Gerbong paling laku

Dialek, bahasa Madura, Bangkalan, Suramadu

Jembatan Suramadu setelah matahari tenggelam Variasi Bahasa Madura di Kabupaten Bangkalan 1. Latar Belakang Bangkalan merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang secara geografis berada di bagian paling barat dari pulau Madura. Letak Bangkalan yang berada di ujung Pulau Madura sangat menguntungkan karena berdekatan dengan Kota Surabaya yang merupakan pusat perdagangan di Jawa Timur. Sealain itu, kabupaten ini juga merupakan pintu gerbang pulau Madura baik darat maupun laut. Pembangunan jembatan Suramadu (Surabaya-Madura) yang menghubungkan jalur darat antara Surabaya dan Bangkalan serta pelabuhan laut internasional dan terminal peti kemas Kamal sangat berdampak positif bagi kemajuan kabupaten Bangkalan. Hal tersebut menyebabkan aktivitas ekonomi, interaksi, dan mobilisasi masyarakat kabupaten Bangkalan menjadi lebih tinggi dari kabupaten lain. Bangkalan merupakan kabupaten yang paling banyak mendapat ‘berkah’ dari keberadaan jembatan Suramadu dan pelabuhan Kamal. ...

Hotel California Effect

Foto sampul album Hotel California Istilah tercipta dan diciptakan dengan berbagai cara. Ada yang konsepnya muncul dulu , lalu dicarikan cangkangnya. Atau sebaliknya, ada cangkang, kemudian, dicarikan jodoh konsepnya atau situasi yg tengah berlangsung. Alasan "perjodohan" pun macam-macam, yang paling sering karena kesamaan. Istilah genosida, contohnya, adalah konsep yang mencari cangkang. Ceritanya seorang pengacara Yahudi berkebangsaan Polandia yang menciptakannya tahun 1944. Dia memadukan kata Yunani geno s (ras, suku) dengan kata Latin cide (pembunuhan) untuk mewadahi konsep pembunuhan sistemis terhadap orang-orang Yahudi oleh Nazi. Jadilah genocide . Bahasa Indonesia menyerapnya menjadi genosida. B isa juga karena kemiripan. Contoh yang paling mudah adalah istilah cakar ayam yang digunakan di ranah konstruksi bangunan. Tersebut salah seorang pejabat PLN Ir. Sedyatmo, yg namanya diabadikan menjadi nama salah satu ruas tol, sebagai penemunya. Pak Sedyatmo ...

Jip Banci

Penghuni tetap pertama garasi rumah kami adalah mobil jip banci putih.  Disebut banci karena jip jenis Daihatsu Taft Hiline GTS F69 pabrikan 1994 itu bergardan tunggal, bukan mobil 4 WD  atau mobil 4x4 yg bergardan ganda, pelahap semua medan. Kami anggap penghuni tetap karena garasi sederhana kami acap menjadi kandang dadakan mobil mertua yg sering kami pinjam karena berbagai alasan. Jip banci putih kami itu tua tapi irit solar, AC-nya dingin, dan biaya perawatannya jimat. Tenaganya? jangan ditanya. Buangan galian pasir dari danau buatan yang menggunung di sebelah rumah dilahapnya tanpa harus mengoper ke gigi rendah. Plat dua angkanya seperti menambah berlian di atas mahkota saja. Kapasitas volume silendernya yang 2.800 dan  ban Savero MT/AT yang melingkari velk ring 15-nya membuat daya cengkeram mobil semakin mantap. Apalagi di jalan o ffroad , doi seperti pulang kampung aja. Ban stip yang menangkring di punggung menambah macho  si Putih, demikian kami me...